Pengembangan Desa Kebon Tunggul Sebagai Lokasi Wisata Edukasi

04 Sep 2018

Pengembangan desa sebagai destinasi wisata edukasi merupakan salah satu kegiatan pembelajaran yang diadakan Manajemen Kepariwisataan UK Petra sebagai bentuk kepedulian dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan mengambil lokasi Desa Kebon Tunggul, Mojokerto, kegiatan ini diadakan untuk mengajak mahasiswa menempatkan diri sebagai wisatawan dan melihat potensi yang dimiliki oleh Desa Kebon Tunggul sebagai destinasi wisata. Mahasiswa sangat antusias merespon kegiatan ini, tercatat 19 orang mahasiswa Manajemen Kepariwisataan UK Petra terlibat di dalamnya. Tidak banyak yang tahu bahwa sebenarnya Desa Kebon Tunggul memiliki potensi yang cukup besar untuk dikenal wisatawan, diantaranya ialah keindahan alam dan lokasinya, berbagai produk home industry yang memanfaatkan bahan pangan yang ditanam sendiri, dan sebagainya.

Kegiatan pengabdian masyarakat atau service learning di Desa Kebon Tunggul merupakan bagian dari matakuliah Wisata Minat Khusus yang kali ini dilaksanakan dalam dua kali kunjungan. Kunjungan pertama dilaksanakan pada 28 April 2017 bersifat survey, observasi, dan pengumpulan data awal. Acara pada kunjungan pertama diawali oleh sambutan dari Bapak Kepala Desa Kebon Tunggul yang kemudian dilanjutkan dengan observasi keliling desa untuk melihat potensi desa. Rombongan didampingi seorang ibu PKK untuk berkeliling ke lokasi pengolahan tanaman toga menjadi jamu herbal, pembudidayaan jamur, pengolahan keripik tortila, serta lokasi showroom produk-produk unggulan desa. Setelah berkeliling desa, rombongan didampingi oleh anggota karang taruna mengunjungi lokasi yang nantinya akan dijadikan pusat aktivitas outbound di Desa Kebon Tunggul.

Setelah melakukan observasi pada kunjungan pertama, mahasiswa melakukan pengolahan data SWOT dan brainstorming ide paket wisata apa yang dapat dikembangkan guna mendukung pengembangan desa Kebon Tunggul sebagai destinasi wisata edukasi. Ide-ide yang muncul dikonsultasikan kepada dosen pendamping, dan terus diperbaiki dari minggu ke minggu sehingga tercipta proposal pengembangan desa Kebon Tunggul. Proposal pengembangan tersebut dipaparkan pada pihak perangkat desa saat mahasiswa melakukan kunjungan kedua (17 Juli 2017).

Mahasiswa yang terlibat mengusulkan bahwa Desa Kebon Tunggul dapat dikembangkan menjadi tempat wisata edukasi bagi siswa sekolah dasar maupun siswa SMA. Rencana perjalanan atau itinerary paket wisata yang dibuat mahasiswa pun beragam, diantaranya meliputi kegiatan menanam padi dan jagung, pembuatan tortilla, memerah susu sapi, pengecatan mural, hingga outbond dan lomba tarik tambang di lumpur. Usulan dan ide-ide dari mahasiswa tersebut disampaikan dalam bentuk presentasi yang dihadiri oleh jajaran perangkat desa dan karang taruna.

Kegiatan service learning pengembangan Desa Kebon Tunggul ini mendapatkan respon positif dari karang taruna dan perangkat desa. Mereka menyatakan sangat senang dengan paket perjalanan wisata yang diusulkan, karena sesuai dengan apa yang telah mereka angan-angankan selama ini, seperti menerima siswa atau mahasiswa live-in. Mereka pun meminta saran bagaimana cara memasarkan paket-paket tersebut kepada calon wisatawan. Demikian pula dari sisi mahasiswa sebagai pelaku service learning, mereka telah menyadari pentingnya menjadi berkat bagi sesama melalui sharing ide dan gagasan, serta melalui pengalaman ini mereka bersyukur atas segala sesuatu yang mereka miliki.


Close previewer